Psikolog klinis sebut penyebab seseorang terkena “post holiday blues”

Psikolog klinis sebut penyebab seseorang terkena “post holiday blues”

“Post holiday blues” atau juga dikenal sebagai sindrom liburan akhir tahun merupakan kondisi psikologis yang biasanya dialami seseorang setelah kembali dari liburan akhir tahun. Kondisi ini ditandai dengan perasaan sedih, cemas, stres, dan bahkan kelelahan setelah menghabiskan waktu yang menyenangkan selama liburan.

Menurut psikolog klinis, terdapat beberapa penyebab yang dapat membuat seseorang terkena “post holiday blues”. Salah satunya adalah perubahan drastis dalam rutinitas dan lingkungan sehari-hari. Selama liburan, seseorang biasanya bebas melakukan hal-hal yang menyenangkan tanpa harus memikirkan tanggung jawab atau rutinitas sehari-hari. Namun, setelah kembali ke rutinitas yang biasa, seseorang bisa merasa kehilangan kebebasan dan kegembiraan yang dirasakan selama liburan.

Selain itu, tekanan sosial juga dapat menjadi penyebab “post holiday blues”. Selama liburan, seseorang mungkin merasa terbebaskan dari tekanan sosial dan tuntutan dari lingkungan sekitar. Namun, setelah kembali, seseorang harus kembali menghadapi tekanan sosial dan tuntutan dari pekerjaan, keluarga, dan teman-teman.

Perasaan kecemasan juga dapat menjadi penyebab “post holiday blues”. Setelah menghabiskan waktu yang menyenangkan selama liburan, seseorang mungkin merasa cemas atau khawatir akan hal-hal yang harus dihadapi setelah kembali. Hal ini dapat membuat seseorang merasa tidak siap atau tidak mampu menghadapi tugas-tugas yang menunggu.

Untuk mengatasi “post holiday blues”, psikolog klinis menyarankan agar seseorang mencoba untuk kembali ke rutinitas sehari-hari secara perlahan-lahan. Mulailah dengan membuat jadwal yang teratur dan mencoba untuk menikmati hal-hal kecil dalam rutinitas sehari-hari. Selain itu, berbicara dengan orang-orang terdekat atau mencari bantuan dari profesional kesehatan mental juga dapat membantu mengatasi perasaan sedih dan cemas yang dirasakan.

Dengan memahami penyebab “post holiday blues” dan mencari bantuan yang tepat, seseorang dapat mengatasi kondisi psikologis ini dan kembali merasa bahagia dan sejahtera setelah liburan.